22 November 2008

BERANI MATI CARA AMROZY CS

Keterbatasan fasilitas membuat saya selalu terlambat memposting tulisan-tulisan. Ketika orang lain sudah memposting wacana baru saya malah baru memposting wacana-wacana yang agak basi. Contohnya tulisan ini. Meskipun beritanya usang namun kupasannya Insya Allah Universal, tidak terbatas waktu. Karena berusaha dikupas dengan Islam sebagai pisaunya.

Sampai tulisan ini diposting saya belum bisa memutuskan apakah Amrozi Cs masuk kriteria mati Syahid atau tidak. Saya memang belum cukup ilmu untuk menentukannya. Ya kalau sudah tinggi ilmu agamanya sih pasti saya sudah jadi dosen dong atau minimal guru agama setingkat Madrasah. Dalam hal ini saya serahkan saja pada Allah Swt. Suatu saat entah sampai tahun kapan, mudah-mudahan saya bisa mengeluarkan fatwa atau sejenisnya.

Biasanya sesuatu dianggap salah dan benar karena adanya perbedaan ilmu antara orang yang menggap benar dan menganggap salah. Sebagai contoh bagi orang yang tidak tahu mungkin menganggap bintang-bintang di langit sebagai benda-benda kecil berkilauan. Mereka marasa benar dengan anggapannya. Orang yang berilmu tentu lain lagi anggapanya. Contoh lain: Ada orang sedang shalat sunah tiba-tiba Hp berdering. Orang itu malah membatalkan shalatnya dengan menjawab deringan HPnya . Temannya yang kebetulan melihat malah meledeknya habis-habisan. Orang yang shalat sunah tadi bertindak berdasarkan ilmu bahwa menjawab salam, menjawab telepon, membuka pintu untuk tamu ketika shalat sunah hukumnya wajib dibanding shalat sunah.

Saya pernah mengalami juga hal demikian. Setelah shalat wajib, ketika orang lain shalat sunah malah saya sms-an Kontan teman-teman saya meledek karena ketidaktahuannya.”Diam di mushola habis shalat wajib bukannya shalat sunah atau berdzikir malah smsan” Saya hanya tersenyum. mereka tidak tahu saya sms ke orang yang perlu jawaban segera. Tingkatannya lebih wajib dibanding shalat sunah. Adapula perbedaan pendapat terjadi karena perbedaan pemahaman tentang sesuatu. Itulah, kadang kita tidak tahu ilmunya tapi cepat-cepat mengambil kesimpulan.

Apakah kita tahu bahwa agen-agen CIA dan FBI berkeliaran di Indonesia dengan senjata. Sedangkan mereka sudah sampai pengetahuannya ke arah situ. Kita menganggap Indonesia belum bisa dijadikan medan perang semacam Afganistan. Palestina dan Iraq dalam membela agama. Akan tetapi pernahkah kita berpikir bahwa mereka menganggap dunia ini adalah satu hamparan yang tidak terbagi-bagi atas negara-negara kebangsaan. Bagi mereka dunia adalah satu kesatuan dimanapun mereka berada adalah bumi Allah. Adapula pertanyaan. Mengapa mereka tidak melakukannya di Afghanistan saja atau di Amrik sana. Sudahkah pula kita berpikir bahwa tiap-tiap orang punya tugas berbeda-beda seperti halnya polisi. ada polisi lalu lintas , khusus narkoba dan gegana. Mungkin saja mereka kebagian job di sini. Di masa lalu mereka juga pernah berperang di Afghanistan Bukankah Islam melarang membunuh anak-anak, wanita dan orang-orang lemah yang tidak ikut berperang. Saya juga berpendapat seperti ini. Tapi adapula jawabanya Diskotiq, Bar yang mereka bom adalah tempat-tempat mesum yang ketika tidak ada bom pun meski dihindari. Yang meeka bom bukan WARTEG tempat orang makan-makan. Bahkan di Negara Indonesia yang berdasarkan PANCASILA seharusnya tempat seperti itu tidak ada. Apa PANCASILA mentolerir kemaksiatan ? Jika ada anak-anak di sana yang ikut terbunuh. Mengapa orang tua tega-teganya membawa anak-anak ke tempat seperti itu. Diskotiq, Bar dan sejenisnya adalah tempat orang-orang dewasa…Main-main ke sana beresiko men…

Bagaimanapun mereka sudah mengakui kesalahannya, salah sasaran dengan membunuh orang-orang yang tidak tahu menahu/ikut berperang. Dan bukan hanya ucapan. Mereka berani menanggung segala konsekwensi atas kesalahannya itu. Sesuatu yang jarang terjadi di negeri kita. Banyak koruptor karena kelakuanya membunuh ribuan bayi. Malah takut dituntut di muka pengadilan. Berpura-pura sakit, suap sana suap sini sampai menyewa pengacara mahal. BANCI

Semua agama mengajarkan Bagaimanapun membunuh adalah perbutan yang tidak terpuji. Benar !! Seperti halnya juga merampok, zina, minum-minum keras dan menyediakan fasilitas untuk hal-hal itu adalah perbuatan tidak terpuji. Adakah agama yang mentolerir perbuatan-perbutan tersebut. Kalau ada SUNGGUH TERLALU…….

Terlepas dari syahid atau tidaknya mereka. Ada hal yang bisa kita ambil contoh dari mereka yaitu militansi mereka memperjuangkan keyakinan sampai mati, keberanian mereka menghadapi kematian. Sesuatu yang sangat susah memiliki sikap seperti ini. Wahai umat Islam jika beranggapan yang mereka lakukan itu salah. Marilah contoh mereka dari sisi lainnya. Berlomba-lomba berani mati membela kebenaran. Saya juga belum bisa semilitan mereka..

Jika mereka berada dalam kesalahan dan kita (yang menganggap mereka salah) berada dalam kebenaran Mengapa mereka begitu berani mempertahankan keyakinan yang salah sedangkan kita yang merasa benar justru takut mengahadapi kematian. Yang sangat lucu banyak tokoh pejabat di Negeri ini menganggap mereka salah.. Berarti si tokoh itulah yang benar tetapi anehnya si tokoh tersebut malah takut menghadapi kematian. Jangankan kematian dalam hal ini kehilangan nyawa, kehilangan jabatan saja takut. Buktinya malah beramai-ramai membuat partai demi kekuasaan. Berbohong bahkan secara tidak langsung membunuh ribuan nyawa karena korupsi. Lebih banyak nyawa yang melayang sia-sia dibanding korban bom bali.

Tanyakanlah pada para pejabat di Negara kita, polisi atau para koruptor pasti mereka bilang kelakukan Amrozi Cs salah. Tetapi yang banyak takut mengahadapi kematian justru para pejabat korup dan antek-anteknya ini. Kita takut mati karena dua alasan takut meninggalkan harta , jabatan. Takut hukuman Allah menimpa kita.

Amrozi cs sangat berambisi untuk mati. Peluru laksana taburan bunga-bunga melati. Mereka yakin bidadari menyambut mereka. Di mata mereka Kuburan adalah tempat peristirahatan dan taman-taman indah. Dunia laksana upil membuangnyapun tidak membuat kehilangan segalanya. Sedangkan kita ?……….

Kesimpulan : Dengan tidak menJUST benar salahnya karena perbedaan pandangan/ilmu saja. Saya sendiri masih bingung. Islam tetap dibangun dengan dawah Islam adalah Rahmatan lil alamin. Perang adalah jalan terakhir untuk mempertahankan diri.

No comments: