06 October 2008

ABOUT LOVE

Secuil About Love

Cinta, suatu kata yang mudah diucapkan dan menjadi konsumsi remaja-remaja yang sedang kasmaran. Jika kita minta pendapat seseorang tentang cinta. Kebanyakan jawabannya, cinta adalah : Ketertarikan seseorang pada lawan jenis, hubungan antara dua orang laki-laki dan perempuan (pacaran). Bayangan semacam ini wajar ada di benak kita, selama ini kita banyak belajar cinta dari syair lagu-lagu, sinetron, film cabul, cerpen / novel picisan. Cerita-cerita cintapun seputar kawin lari, hamil sebelum nikah, pergaulan bebas , bunuh diri ditinggal pacar, rebutan pacar, selingkuh dll. Kita dididik dengan pendidikan cinta yang salah.

Ada banyak kasus, orang tua memarahi anaknya yang minta nikah walau belum bekerja maka si orang tua akan menantangnya dengan kata-kata ini : “ Mau makan apa makan cinta . Hidup rumah tangga tidak bisa dengan modal cinta”

Mungkin maksud orang tua tersebut sebenarnya bukan cinta tapi rasa suka/syahwat/asmara/libodo. Kalau itu maksudnya apa yang dikatakan orang tua itu benar. Tetapi jika cinta dalam arti yang sebenarnya. Bisa salah . Orang yang ragu apa benar modal cinta bisa untuk. Siapa bilang tidak bisa kalau definisi cinta itu ditempatkan pada yang sebenarnya. Cinta berarti tangungjawab, pengorbanan, perjuangan. Jika ada seorang laki-laki pemalas tidak punya pegangan untuk mencari nafkah kemudian nekad menikahi seseorang. Jelas lelaki itu sebenarnya bukan mencintai wanita tersebut akan tetapi hanya rasa suka. Mana ada seseorang mencintai orang lain dengan tujuan menyengsarkannya.

Selama ini kita tidak mengambil arti cinta dari sumber cinta itu sendiri. Padahal cinta adalah sesuatu yang suci, agung dan luhur. Seorang ibu menyusui anaknya, seorang bapak menafkahi keluarganya , seorang pejuang mengorbankan hidupnya, saling memberi, bersedekah, memberi senyum, saling menghormati, seorang membuang duri dari tengah jalan. Semua sebenarnya adalah kisah cinta kalau dilakukan dengan tulus. Ternyata , perjalanan hidup kita adalah perjalanan dari cinta ke cinta. Bahkan alam semesta Allah ciptakan dan pelihara dengan cintaNya.


Bedakan antara cinta dan asmara

Cinta dan asmara. Orang sering ketukar dan kacau memakai istilah keduanya. Sehingga bicara cinta adalah bicara syahwat yang haram dekat dengan agama (Islam) Padahal sumber ajaran cinta adalah Islam.

Sebenarya tidak terlalu sulit membedakan mana cinta mana asmara. Keduanya memang bisa saja punya hubungan, bisa jadi tidak terkait sama sekali. Jika ada seorang mencintai tanah airnya. Tentu bukan berarti dia berpacaran dengan tanah air. Jika ada seseorang tergolong orang yang mencintai fakir miskin bukan berarti dia mesti mengekspresikannya dengan pacaran atau nikah dengan fakir miskin. Juga jika anda tergolong pecinta binatang bukan berarti suka pacaran dengan kucing. Jadi jelas definisi cinta sangat luas tidak hanya hubungan laki dan perempuan. Dalam hal ini tidak terkait dengan asmara (birahi).

Bukti bahwa cinta tidak mesti diekspresikan seseorang dengan pacaran atau menghubungkan dengan asmara. Sebagai contoh : Allah mencintai orang - orang beriman juga sebaliknya. Orang-orang beriman mencintai Nabi. Apakah ekspresi dari cinta-cinta tersebut ? tentu bukan pacaran tetapi pengorbanan, keikhlasan menjalankan keinginan dari yang dicintainya.

Lain kasus, jika anda melihat wanita cantik atau lelaki tampan kemudian timbul perasaan tertentu. Lalu anda mengatakan bahwa anda cinta dia. Padahal anda belum tahu siapa sebenarnya yang anda lihat. Bisa jadi dia orang jahat dengan penampilan menarik atau pembunuh sadis. Apakah perasaan ini adalah cinta. Pada kasus ini saya katakan adalah asmara/birahi/libido/syahwat. Seseorang lelaki yang mencintai perempuan atau sebaliknya bisa jadi sebenarnya bukan cinta tapi hanya perasan suka atau mungkin nafsu karena begitulah sifat alamiah mahluk. Ini bisa terjadi pada tiap mahluk termasuk binatang dan tumbuhan. Sama seperti timbulnya rasa lapar ketika melihat bakso yang hangat mengepul di saat udara dingin. Asmara, birahi lebih banyak hubungannya dengan kebutuhan biologis seperti makan,minum, dan tidur. Jika tidak ada birahi, mahluk hidup tidak akan berkembang biak atau beranak cucu. Dengan demikian jangan katakan orang berpacaran bermain cinta. Karena cinta hakikatnya bukan seperti itu. Lebih tepat dikatakan bermain asmara/syahwat.

Asmara hanyalah bumbu cinta bukan cinta itu sendiri. Asmara / birahi pada kehidupan mahluk seperti garam pada masakan atau coklat pada roti. Masakan yang rasanya lezat mungkin akan lebih membuat orang memakannya sehingga hilang rasa lapar. Cinta yang dibumbui asmara akan terasa lebih. Asmara bisa jadi penting tapi bukan segalanya. Asmara dibutuhkan untuk kelangsungan cinta walau tidak ada jaminan keabadiannya sesuai sifatnya yang tidak abadi. Asmara ini bila tidak dimanaje dan disalurkan ke arah yang benar bisa menimbulkan hal-hal negatif. Jadi koreksi kembali jika anda menyukai seseorang. Apa cinta atau asmara yang lebih dominan.

Banyak orang menikah bukan karena cinta yang hakiki tetapi karena ketertarikan birahi, asmara, libido atau syahwat. Sah-sah saja sepanjang tujuannya untuk menjaga diri dari perbuatan zina daripada pacaran.



Adakah Cinta Sejati

Ada sebuah kisah , seorang laki-laki mengatakan cintanya cinta sejati pada seorang wanita. Akan tetapi sial, wanita itu malah menikah dengan lelaki lain yang lebih baik segalanya dibanding lelaki tadi. Lelaki itu frustasi dan mencoba bunuh diri. Benarkah ini cinta sejati sehingga saking cintanya ia rela bunuh diri. Bohong....Cinta sejati adalah cinta yang tulus, ikhlas dan tidak mengenal pamrih. Cinta seseorang pada pacarnya belum tentu cinta sejati karena dia mencintai pacarnya untuk mendapatkan sesuatu. Sesuatu itu yaitu diri pacarnya. Masih ada pamrih untuk memiliki dia. Jika seseorang mencintai orang lain dengan cinta sejatinya maka orang itu akan bahagia melihat orang yang dicintainya bahagia. Cinta adalah perjuangan, pengorbanan untuk membahagiakan bukan untuk kepemilikan. Karena kepemilikan adalah pamrih. Kalaupun kepemilikan itu terjadi, meskinya kepemilikan itupun untuk tujuan membahagiakan. Jadi cinta lelaki tadi bukan cinta sejati tetapi lebih berorientasi pada pada nafsunya sendiri. Nafsunya tidak tersalurkan sehigga frustasi.

Cinta sejati adalah cinta yang bersumber dari zat yang Maha Sejati. Maha Pecinta. Dia adalah Allah swt, pemilik segala sesuatu sehingga ketika Dia mencintai hambaNya, dia tidak pamrih karena tidak perlu sesuatu. Allah mencintai mahlukNya bukan untuk memiliki mahlukNya karena semua yang ada di alam semesta milikNya. Pada kapasitas sebagai manusia cinta sejati adalah cinta para Nabi terhadap umat manusia. Mereka menebarkan rahmat, membawa syariat untuk kebahagiaan umat manusia. Tidak kenal pamrih karena mereka hanya mendapat upah dari Allah Swt.

Pada urutan selanjutnya cinta sejati dimiliki oleh cinta orang-orang yang beriman yang mengikuti ajaran cinta dari para Nabi. Mereka mencintai Allah , nabi dan umat manusia dengan upah ridho Allah. Ketiganya ada dalam lingkaran cinta sebagai kekasih dan yang dikasihi. Orang beriman mencintai seseorang dalam rangka mencintai Allah dan RosulNya. Bagaimana mungkin dikatakan mencintai Allah dan rosul Nya jika ekspresi mencintai seseorang itu dilakukan dengan mengumbar asmara sebelum nikah. Bukankah Allah dan nabi yang kita cintai tidak pernah mengajarkannya. Cinta penuh pengorbanan kepada apapun cinta itu kita tujukan. Semua perlu pengorbanan. Cinta pada Allah dan nabi diekspresikan dengan mengikuti ajaran-ajaranNya pasti akan menuntut banyak pengorbanan.

Saya tidak tahu, siapa di jaman sekarang orang-orang yang mempunyai cinta sejati tetapi Al Quran menginformasikan, orang-orang itu akan ada walau sedikit. Semoga kita termasuk orang-orang yang mewariskan cinta sejati para nabi......




No comments: