Dicap kafir oleh seseorang atau kelompok orang yang satu keyakinan ,mungkin terasa menyakitkan. Misal seorang/sekelompok orang Islam mengkafirkan kelompok muslim lain. Kelompok muslim yang lain tentu tidak akan terima. Atau kelompok Kristen mengkafirkan kelompok Kristen yang lain. Budha terhadap budha yang lain. Nah bagaimana jika seorang Nasrani disebut kafir oleh Muslim atau sebaliknya….Karena saya belum pernah menganut agama lain sejak saya lahir selain Islam, saya tidak tahu apakah penganut agama lain juga merasa tersinggung atas cap itu atau tidak.
Dalam ajaran Islam setiap orang non muslim disebut kafir. Itu sudah menjadi ajaran yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Bukan rahasia lagi Al Quran menerangkannya dengan sangat jelas. Bisa jadi umat lain selain Islam terutama Yahudi dan Nasranipun mengangap kafir kepada umat Islam artinya kafir terhadap apa yang mereka yakini. Cap kafir diakui sebagai cap yang berasumsi negatif. Dalam Islam kafir adalah calon penghuni neraka. Cap yang dianggap merendahkan. Menganggap syurga hanya milik kelompoknya sedang yang lain tidak. Saya yakin penganut agama lainpun beranggapan demikian terhadap penganut agama lainnya. Menggagap keyakinan mereka saja sebagai jalan keselamatan.
Bagi umat Islam, cap kafir yang diberikan oleh umat lain kepadanya, sama sekali tidak membuat sakit hati. Bahkan umat Islam bangga kalau dirinya disebut kafir oleh orang di luar keyakinan Islam, dalam arti kafir (kafara=tertutup ,ingkar) terhadap ajaran lain selain Islam. Sebaliknya seorang Nasrani dan Yahudi jika memang ia yakin bahwa ajarannya adalah ajaran yang benar maka cap kafir yang diberikan orang Islam tidak akan membuat mereka gerah. Bahkan bangga sebagai Nasrani , Yahudi, Hindu, Budha dll.
Bisa jadi, ada sebagian penganut agama lain tidak menganggap umat Islam itu sebagai kafir. Mereka memandangnya dengan pandangan humanisme. Menyerahkan kepada Tuhan saja. Menganggap semua ajaran benar. Karena hal inilah umat Islam disebut tidak toleran. Mereka merasa dipandang secara tidak adil. Mereka tidak mencap muslim sebagai kafir tetapi mengapa umat Islam mencap mereka kafir. Sekali lagi ini dianggap hal yang tidak adil dan tidak toleran. Karena ketakutan disebut tidak toleran sebagian kelompok yang menyatakan intelektual Islam berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan gagasan dan menutup-nutupi hal-hal yang sudah jelas. Bahwa orang di luar Islam bukan kafir. Mereka takut membuat umat lain gerah dengan cap kafir. Padahal cap kafir berasal dari Allah bukan atas cap dari manusia.
Islam tidak intervensi terhadap keyakinan orang lain di luar Islam. Silakan saja...Islam meghormati keyakinan umat lain baik yang mencap Islam sebagai kafir atau tidak. Sebaliknya orang di luar Islampun harus menghormati keyakinan umat Islam bahwa orang diluar Islam adalah kafir.
Menurut saya yang paling penting bukan terletak pada status kafir dan non kafirnya. Yang penting bagaimana perlakukan umat Islam terhadap orang yang disebut kita sebagai kafir. Islam-kafir bukan menunjukan status sosial dalam sebuah negara. Bahkan ketika berdirinya negara / kholifah Islam sekalipun. Perlakuan terhadap warga dari sebuah negara Islam adalah sama. Jadi tidak logis jika tegaknya daulah Islam akan diikuti dengan penzhaliman terhadap orang dengan keyakinan lain. Kalaupun terjadi itu bukan berasal dari konsep ajaran Islamnya tetapi dari individu yang tidak memahami konsep Islam dengan benar.
Kehidupan akhirat meski kita yakin benar adanya tetapi kita tidak pernah merasakan dan melihat sebelumnya. Akhir cerita hidup seseorang pun tidak diketahui, apakah dalam keadaan kafir atau tidak kafir. Bisa jadi orang yang kita cap kafir tiba-tiba berubah jadi penganut yang taat terhadap ajaran yang kita yakini sebagai jalan keselamatan.
Umat Islam harus membuktikan bahwa dirinya adalah muslim karena itu perilakunya harus lebih baik dengan orang-orang yang dicap sebagai kafir. Orang di luar Islam jika mereka tidak terima alias sakit hati terhadap cap Kafir. Buktikanlah bahwa cap tersebut memotivasi berbuat kebaikan. Maka akan terjadilah berlomba-lomba dalam kebaikan diantara sesama manusia. Cap Kafir dan Non kafir akan memicu kebaikan di atas dunia bukan malah menimbulkan konflik.
No comments:
Post a Comment