Tulisan ini tidak berisi hal-hal yang mendetail tentang Partai Politik seperti sejarah, Ide pembentukan , para tokohnya. Ini sekedar tulisan ringan , mengisi waktu luang daripada tidak ada kerjaan melamun mending meledekin partai-partai mudah-mudahan kegiatan meledekin partai ini diridhoi Allah SWT dan menjadi amal baik untuk di akhirat.....
PPP
Partai ini berasal dari gabungan partai-partai Islam di masa orde lama. Pada zaman orba gambar PPP ada pada urutan gambar no satu. Namun pada setiap PEMILU pada tataran nasional suara PPP tidak seperti urutannya ,tidak pernah menjadi no satu. Hanya terbatas pada daerah-daerah dengan basis massa pesantren. Partai ini langganan menjadi no dua Meski namanya Partai Persatuan Pembangunan. Jangan harap pembangunan bisa lancar jika partai ini menang di suatu daerah. Justru kemenangan partai apapun selain Golkar akan menghambat berbagai macam pembangunan.: listrik terlambat masuk ke desa , sekolah rusak, jalan bolong gara-gara warga desa lebih banyak mencoblos partai lain selain golkar adalah fenomena biasa di masa lalu.
Pada awal pembentukannya PPP berasal dari gabungan partai-partai yang berasas Islam. PPP sendiri dengan belambang Ka’bah berasaskan Islam. Namun karena Peraturan berubah. PPP mengubah Asasnya menjadi Pancasila dan Lambangnya berubah dari Ka’bah menjadi Bintang. Berubahnya asas dan Gambar tentu tidak berefek apa-apa. Sebab ketika berasas Islampun tidak semua orang di sana berniat menegakan Islam. Asas dan Gambar hanya simbol semata. Yang satu berupa hurup dalam anggaran dasar partai Yaitu hurup Islam dan yang satu gambar Ka’bah. Apalah arti gambar Ka’bah, masjid. dll .Dalam kenyataannya, banyak peserta kampanye yang tidak shalat gara-gara ikut kampanye waktu shalat dzuhur dan ashar. Banyak pula peserta kampanye yang meninggal membela partai dan kiainya. Padahal dikemudian hari, tiba-tiba saja si Kiai itu berubah haluan ke partai lain. Peserta kampanye yang dipangil ” umat” saat pidato kampanye itu hanya bisa melongo (di alam kubur) Kasihan de luuuu.......
PPP dianggap sebagai partainya Kiai atau para santri. Sehingga jika ada kiai atau santri di kampung selalu diidentikan dengan simpatisan PPP. Kenyataannya memang demikian. Entah ada pada Al Quran ayat berapa atau Hadis mana seolah-olah orang Islam dan para santri wajib nyoblos partai ini. Banyak kiai yang mendoktin muridnya di pesatren untuk mencoblos partai ini sebagai suatu ibadah dan mencoblos partai lain merupakan dosa. Pada saat-saat menjelang pemilu para kiai atau ustad selalu diawasi pihak rezim karena dikhawatikan khutbah-khutbahnya mengandung unsur kampanye. Khutbah-khutbah yang bernuansa politik, selain memuji rezim dan Golkar dianggap sebagai penghasut. Banyak kiai yang dibawa ke balai desa atau koramil setelah khotbah Jumat. Bukan hanya itu pengajian dan majelis taklim yang hanya dihadiri nenek-nenek tua renta yang tidak mengerti apa-apapun kena imbasnya. Diawasi pihak keamanan dengan tubuh kekar. Durhaka pada orang tua tuh
Banyak kiai menyebrang ke Golkar. Selain tidak kuat mendapat tekanan-tekanan rezim mereka juga tergiur mendapat dana untuk membangun pesantren tentu dengan dalih dan dalil yang mereka buat. Salah satunya adalah : masuk ke Golkar manfaatnya lebih banyak dibanding mudhorotnya. Jadi sesuai dengan ajaran Islam ck.ck...ck....
Perang ayat saling mengkafirkan, memurtadkan antara Kiai PPP dan Kiai Golkar tidak bisa dielakan lagi. Ayat-ayat Alquran dan Hadis dipermak menurut kepentingan mereka. Salah satu ayat yang digunakan kubu PPP untuk mendownkan Golkar adalah ” Jangan.dekati pohon itu....” ditafsirkan sebagai pohon beringin.
Jangan gila dong.........
Umat kebingungan mana benar dan salah Maklum sosok Kiai, Haji atau Ustadz (meski Cuma ngajar Iqro) cukup mendapat simpati dari kebanyakan rakyat kita. Banyak santri di kalangan bawah ribut dan bentrok fisik akibat hal terebut di atas.
PPP sampai saya menulis tulisan ini asih eksis sebagai partai besar meski lambat laun pemilih berkurang karena banyak alternatif partai Islam..Asasnya pun kembali berubah menjadi Islam.
No comments:
Post a Comment