PAN
PAN singkatan dari Pencinta Allah dan Nabi tapi itu menurut Pak Amin sebagai pendiri sekaligus ketua umum PAN. Boleh-boleh saja bilang begitu. Meski PAN kependekan dari Partai Amanat Nasional, adapula orang yang menyebutnya dengan istilah macam-macam seperti : Pak Amin Nakal, Partai Anak Nakal dll bahkan yang lebih ngeri PAN singkatan dari Penghuni Api Neraka (Bukan kata saya lho). PAN lahir diawal-awal reformasi didirikan oleh orang yang konon disebut sebagai bapak Reformasi Amin Rais.
Ada yang menyebut PAN sebagi partai Nasionalis Sekuler adapula yang mengatakan sebagai partai Islam Nasionalis. Tidak mau disebut Partai Islam karena takut kehilangan suara dari orang yang tidak suka hal-hal berbau agama ( baca : Islam ) Tetapi tidak mau pula disebut partai sekuler karena takut kehilangan suara dari warga Muhammadiyah. Jadi definisikan sendiri menurut ilmu politik masuk ke jenis partai apa. Pengennya disebut partai Islam Nasionalis artinya tidak mau disejajarkan dengan PKS atau PPP yang dicap seabagai partai Islam beneran (Sekali lagi bukan Islam beneran lho tapi Partai Islam beneran) tidak mau pula disejajarkan dengan PDI,Gokar atau partai Demokrat. (sekuler beneran), terserah saja mau pilih jenis yang mana. Yang jelas kalau menurut pandangan Islam sih sama saja. Kitu-kitu kehed, pada bae.
Angota partai ini kebanyakan berasal dari kalangan orang-orang intelek alias berpendidikan. Dengan karakter seperti ini PAN hanya diminati di perkotaan , kurang populer di pandangan orang-orang kampung. Dari partai berlambang matahari bersinar jam 12 siang ini Pak Amin berharap mendapat banyak suara . Alasan ini memang masuk akal : pertama Amin Rais terkenal sebagai tokoh reformasi yang berperan menggulingkan rezim Suharto kedua sebagai mantan ketua Ormas Islam kedua terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah. Kedua alasan tersebut cukup membuat seorang Ami Rais ambisius dan Pede mencalonkan sebagai Presiden RI.
Sayang sekali karakter Pak Amin yang terlalu ambisi jadi presiden terlalu mencolok sehingga tidak disukai sebagian masyarakat terutama di daerah. Bahkan bagi masyarakat awam yang sudah terlanjur cinta sama Suharto Amin Rais dianggap biang kerok keonaran, pembawa masyarakat ke arah repot nasi. " Gara-gara Amin Rais negara jadi kacau begini...." begitu kira-kira ucapan mereka apalagi bagi warga NU yang katanya musuh bebuyutan Muhammadiyah. Amin Rais tentu bukanlah sosok pilihan mereka. Bahkan saking bodohnya masyarakat kita ada yang bilang : Kalau Amin Rais jadi presiden Tahlilan, Selamatan dan ruwatan akan dilarang. Wah alamat tidak kebagian order nih para Kiai dan Ustadz di kampung .
No comments:
Post a Comment