29 September 2007

CINTA TANAH AIR VERSI ISLAM VS NASIONALIS

Menurut pakar hadis, hadis yang berbunyi : ” Cinta Tanah Air sebagian dari Iman” adalah hadis palsu. Hadis ini terlanjur populer dan banyak yang menganggap benar. Rupanya Si pembuat hadis mempunyai tujuan membentuk jiwa nasionalisme pada umat Islam. Mengapa ? Sebab dalam Ajaran Islam tidak terdapat teori nasionalisme atau kebangsaan. Islam bersifat Universal. Bagi Muslim dimanapun berada , dari manapun berasal adalah saudara tanpa dibatasi wilayah, warna kulit, suku bahasa apalagi bendera. Yang menjadi pengikat adalah kesamaan aqidah. Sesama muslim dianggap saudara walau jauh. Sebaliknya tetangga dekat, bahkan saudara sedarah bukan saudara jika beda agama. Ikatan - ikatan agama lebih kuat pengaruhnya. Dalam masalah politik Islam hanya membagi dua wilayah yakni Dar Al Islam (Negara Islam) dan Dar Al Kuffar ( Negara Kafir). Tidak ada negara berdasarkan suku bangsa tertentu. Negara dibentuk berdasarkan hukum yang berlaku, Islam atau non Islam. Akibat penjajahan Bangsa Eropa negara di dunia ini dibagi-bagi berdasarkan suku/bangsa. Tetapi benarkah hal seperti memunculkan sikap anti nasionalisme, memicu perpecahan dan anti persatuan ? Sehingga kalau tidak dibuat hadis di atas khawatir umat Islam kurang cinta terhadap bangsa dan tanah airnya. Jadi bagaimana sikap kita sebagai muslim ??
Kita lahir sebagai suku Jawa, Sunda atau Batak adalah takdir bukan atas permintaan dan tidak bisa berubah, sedangkan kita mau memeluk Islam, Kristen adalah pilihan. Pilihan yang harus dipertanggungjawabkan kelak. Kata wathon dalam hadis tersebut menunjukan arti geografis.. Sekelompok dengan kata-kata sepertim sukum bangsa, negeri, earth, land, sea dan kata-kata lain yang berbau geografis. Sedangkan kata Negara lebih ditujukan kepada sistem pemerintahan yang digunakan pada negeri tersebut. Misal ada Negara Komunis, Negara Demokrasi, Negara Liberal dll. Jadi sifatnya lebih politis. Sampai disini kita bisa membedakan arti negara dengan negeri/tanah air.

SIAPA PENCINTA TANAH AIR DAN PERUSAK TANAH AIR
Kalau kita perhatikan di sekeliling kita justru yang merusak bumi/tanah air sebenarnya orang-orang yang menggembar - gemborkan paham nasionalis, menyatakan dirinya sebagai pembela tanah air, pembela persatuan dan kesatuan. Bukankah kasus korupsi, proyek pembabatan hutan, pencemaran lingkungan , penindasan, kesewenang-wenangan dll konon dilakukan oleh mahluk yang menamakan dirinya nasionalis yang tiap tanggal 17 agustus khidmat merayakan hari kemerdekaan. Politikus yang gigih membela paham cinta tanah air. Menurutku mereka bukan pencinta tanah air tetapi pecinta sistem yang berlaku pada tanah air tersebut.. Karena sistem yang mereka cintai memeberikan keleluasaan untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan dengan hukum yang berpihak pada kerakusan mereka. Dengan penegak-penegak hukum yang bisa disogok. Mereka menyerukan pada rakyat untuk mencintai negeri ataupun negara dengan paham nasionalismenya, menyerukan persatuan, sampai menyebarkan hadis palsu. Tujuannya bukan kesejahteraan dan keadilan rakyat tapi keuntungan pribadi, kelompok atau golongan. Nasionalisme cuma dijadikan alat saja.mncu

Sementara itu penegak-penegak syariat Islam dianggap sebagai perusak, pemecah persatuan, pengacau dll. Padahal menegakan syariat adalah refleksi dari cinta kepada Allah sekaligus refleksi rasa cinta pada manusia. Manusia sebagai mahluk yang bermartabat tidak boleh ditindas, dizahalimi. Manusia harus diselamatkan baik dalam kehidupan dunia dan akhirat. Juga refleksi dari cinta pada bumi tempat berpijak agar terpelihara dari kerusakan dan azab Allah.
Manusia diturunkan ke muka bumi untuk menjadi Khalifah, ia wajib menjadi pengatur dan pengelola bumi. Setiap muslim di manapun tinggal di bumi ini harus menunjukan cintanya pada bumi tempat mereka berpinjak. Cinta pada tanah air tidak identik dengan acara cium mencium bendera atau upacara bendera. Tetapi harus dibuktikan dengan kerja nyata. Dalam kehidupan sehari-hari muslim yang mencintai tanah air akan selalu menjaga lingkungannya baik di darat, di laut maupun udara dari keruksakan. Ajaran Islam melarang umatnya untuk merusak hidup dan kehidupan.
Hanya dengan mengembalikan aturan hidup/UU pada aturan Allah (Islam) sajalah perdamain, keadilan, kesejahteraan, kebahagiaan akan terwujud ( tapi itu juga menurut keyakinan saya sebagai muslim ) Dengan demikian tanpa ada hadis palsupun, sudah menjadi kewajiban tiap muslim untuk mencintai tanah airnya. Mencintai tanah air versi Allah dan Rosul Nya. Bukan versi Nasionalis.

No comments: